Bangun Kemandirian Bangsa lewat KIA
Berita Terkait
- Dikira Polisi Hutan, Pasukan Baris Berbaris Ini Ternyata0
- Dirjen Dukcapil Minta Lembaga Pengguna Jaga Integritas Data Pribadi0
- Sepakati 5 Rekomendasi, Kemendagri dan Pemda Komitmen Kelola Pengaduan dan Informasi Publik0
- Perekaman dan Cetak KIA SD Negeri 23 Mendobarat0
- Perekaman dan Cetak KIA SD Negeri 22 Mendobarat0
- Dukcapil Ikut Berperan Wujudkan Tujuan Bernegara dan Berbangsa0
- Dirjen Dukcapil: Data Kependudukan Punya Potensi Besar Untungkan Negara0
- Partisipasi Jumat Bersih Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bangka0
- KARTU IDENTITAS ANAK (KIA) REKAM CETAK LANGSUNG DI SD NEGERI 2 RIAU SILIP0
- Dirjen Dukcapil Sebut Pembuat Viral Jual Beli KTP-el dan KK Bisa Diberi Penghargaan0
Berita Populer
- Kendala NIK dan KK Saat Sensus Penduduk 2020 Online, Berikut Layanan Call Center Dukcapil
- Klik pesonadukcapil.bangka.go.id Untuk Pelayanan Online
- Seberapa Pentingkah NIK, Data Kependudukan dan KTP Elektronik?
- Apa Saja Output yang Dihasilkan dari Pelayanan Administrasi Kependudukan oleh Dukcapil?
- Cara Pengajuan Online Pesona Dukcapil Bangka
- PERMENDAGRI NO 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PENINGKATAN CAKUPAN KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN
- TUTORIAL PELAYANAN ONLINE DUKCAPIL KABUPATEN BANGKA
- Surat Edaran Nomor 471.13/8039/Dukcapil Tentang Percepatan Penerbitan KTP Elektronik
- KTP-el Berlaku Seumur Hidup, Wajib Ganti Bila Datanya Berubah
- PP NO 40 TAHUN 2019 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Dirjen Dukcapil Kemendagri Prof. Zudan Arif Fakrulloh berharap bisa membangun kemandirian bangsa di masa depan dengan menggunakan Kartu Identitas Anak (KIA). Bagaimana caranya?
"Dengan KIA, kita membangun kepercayaan diri si anak. Kalau ditanya siapa dirimu, maka dia bisa tunjukkan KIA-nya. Tentu saja ini untuk anak SD ke atas. Kalau anak SD ke bawah KIA-nya masih disimpan orangtuanya," ujar Zudan dalam pertemuan pusat dalam rangka koordinasi penerapan dan pemanfaatan Kartu Identitas Anak di Jakarta, Senin (19/8/2019)..
Begitupun ketika orang tuanya mau bertransaksi, misalnya membeli tiket pesawat tidak perlu lagi menyerahkan artu keluarga (KK). Praktis, KIA anaknya dikeluarkan.
"Pada waktu saya mensosialisasikan KIA tahun 2016, banyak orang ragu? 'Pak Zudan, apa gak hilang nanti KIA-nya dipegang anak yang masih kecil'. Itu soal teknis, KIA bisa disimpan orangtuanya," kata Zudan seraya menambahkan bahwa secara strategis bila anak sudah punya lebih dulu KIA, maka dia akan terhindar kesalahan dalam pendataan.
Menurutnya banyak sekali nama anak dalam ijazah TK dan SD yang berbeda dengan database Dukcapil. Mengapa bisa terjadi? Sebab waktu anak itu ditanya gurunya 'siapa namamu', si anak menjawab-jawab sendiri. Sehingga tidak jarang spelling nama anak itu masih salah tulis di ijazah SD.
"Zaman dulu belum ada KIA, ketika akta kelahirannya disimpan di rumah, KK juga disimpan di rumah, maka anak SD tidak bawa dokumen kependudukan. Banyak yang salah tulis nama anak. Sehingga banyak sekali yang melakukan pembetulan data kependudukan mengalah kepada data yang ada di ijazah. Itu faktanya," ungkap Zudan. Dukcapil***
Sumber : http://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/178/bangun-kemandirian-bangsa-lewat-kia